Baiklah, saya akan mencoba ngblog tentang betapa ironisnya kondisi pemerintahan di Indonesia.
1. Indonesia mengadopsi sistem birokrasi Amerika. Tapi, Amerika cuma punya 2 partai. Indonesia banyak.
2. Semakin banyak partai, semakin banyak pula orang memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
3. Bentar, saya mikir dulu.
4. Hal itu membuat fungsi presiden jadi nggak penting. Dia tunduk pada orang2 DPR yang memiliki kepentingan2 lain
5. Misal, presiden bikin kebijakan bagi2 duit 200 triliyun ke rakyat miskin. Apa udah pasti diterima DPR? Ya nggak lah.
6. Bukan presidennya yang salah. Tapi sistemnya.
7. Kenapa dulu Indonesia bisa jadi macan Asia? Karena orang yang burkuasa cuma 1. Sekarang? Banyak.
8. Dalam artian begini, dulu, yang ngabisin kekayaan Indonesia cuma 1 orang. Sekarang? Banyak.
9. Kita semua tau betapa kayanya Indonesia. Hasil alam berlimpah. Cabe-cabean, terong-terongan, dll.
Sampe nomer berapa tadi? Ya Allah. Lupa.
10. Sebenernya Indonesia bisa menjadi negara Adidaya. Yang membuat negara ini cupu adalah DPR.
11. Mereka, orang2 DPR, tau apa tentang Indonesia? Yang mereka tau cuma gimana caranya modal kampanye bisa cepet balik.
12. Orang2 DPR nggak tau apa2 tentang Indonesia. Berapa jumlah ikan di Selat Sunda pun mereka nggak bakal tau.
13. Ngakunya anggota DPR. Tapi, siapa tukang bangunan yang bangun gedung DPR aja nggak tau.
14. Balik ke masalah presiden. Menurut hemat saya, presiden sekarang agak gendutan. Pipinya juga makin chubby.
15. Maksud saya, mau presidennya Abraham Lincoln sekali pun, kalo sistemnya masih salah, nggak bakal ngaruh.
16. Selama sistemnya masih salah, presiden cuma berfungsi sebagai simbol negara. Nggak bisa berbuat apa-apa.
17. Udah gitu aja. Saya sudah kehabisan ide. Bye.
